Mojokerto - Serikat Konservasi Lingkungan Hidup Indonesia (Srikandi) menggelar penanaman pohon di Desa Jatidukuh Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Aktivis lingkungan sengaja memilih lokasi yang rusak karena ditinggal penambang galian C.
Kegiatan ini juga bertepatan dengan 'Hari Air Nasional'. Hadir dalam penanaman pohon tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto, Zaqqi, Yayasan Bambu lingkungan Lestari, Aliansi Air, Dinas Kehutanan Kabupaten Mojokerto, kepala Desa Jatidukuh dan Masyarakat sekitar.
Setidaknya ada 500 bibit yang ditanam di bantaran sungai dan bekas galian C.
"Hari ini kami menanam pohon Gerakan penanaman bambu dan tanaman endemic local, alhamdulillah berjalan lancar," ungkap Ketua Srikandi Sumartik.
Srikandi berharap kegiatan ini dapat menyadarkan masyarakat lebih peduli lingkungan. Menurutnya, merusak lingkungan lebih mudah dari pada mengembalikan kepada sediakala.
"Siapa saja dengan mudah merusak dan menghancurkan lingkungan, namun butuh waktu lama untuk mengembalikan alam. Ini PR kita selama ini," ujarnya.
Srikandi berpesan, pengusaha dan masyarakat jangan hanya merusak lingkungan saja namun harus punya tanggung jawab bersama merawat lingkungan.
"Kedepan, pengusaha jangan hanya menjadi merusak saja, tapi harus punya tanggung jawab melakukan reboisasi ,reforestasi, penghijauan kembali, atau penghutanan kembali," tandasnya.
