Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Banjir Lumpur Diduga Limbah KPC Hantam Sekolah 03 Sangatta Utara

05 Juni 2023 | Juni 05, 2023 WIB Last Updated 2023-06-06T10:39:43Z
Samarinda - Warga Swarga Bara, Sangatta Utara, dilanda derita akibat banjir yang diduga disebabkan oleh limbah PT Kaltim Prima Coal (KPC). Warga yang merasa kesulitan mencari keadilan. Akhirnya mengadukan permasalahan ini kepada DPRD Kaltim.

Surat pengaduan yang ditandatangani oleh Ketua RT 55, Faclasup, dan Kepala Dusun, Imam Muhtadi, ditujukan kepada Ketua DPRD Kaltim. Dalam surat tersebut, warga menuliskan keluhan mereka terkait banjir yang melanda daerah mereka dan merusak sarana pendidikan seperti Sekolah Dasar Negeri (SDN) 003 dan sekitarnya.

Berbagai kerusakan yang terjadi akibat banjir tersebut diantaranya pagar beton sepanjang 45 meter, paving halaman sekolah dengan panjang 20 meter dan lebar 30 meter, 4 unit Infocus, 4 unit komputer Lenovo, 4 unit komputer VC, 40 kursi guru, 40 meja guru, 4 unit laptop, pagar gerbang sekolah (besi) dengan ukuran 6 meter x 70 meter, 4 unit printer, 6 lemari file, 1 lemari berkas, dan 2 unit sound system. Semua kondisi tersebut dilaporkan dalam keadaan rusak parah.

Menangani pengaduan tersebut Anggota DPRD Kaltim M. Udin menegaskan bahwa ada indikasi dari warga banjir tersebut diduga dari limbah PT KPC.

"Kami mendapat aduan, menurut warga ada indikasi ada eks void (bekas tambang) yang melanda daerah Desa Swarga Bara, Sangatta Utara, Kutai Timur," ungkap Udin di Gedung DPRD Kaltim, Senin (5/6/2023).

M. Udin juga menyatakan niatnya untuk melakukan investasi. Pihaknya ingin memastikan apakah banjir tersebut disebabkan oleh limbah PT KPC.

"Kami sesegera mungkin akan melakukan sidak kelokasi kejadian dan melakukan investigasi lebih lanjut," tegasnya.

Selain itu, anggota DPRD Kaltim lainnya, Agiel Suwarno, menyoroti sikap pemkab Kutai Timur (Kutim) dan pihak PT KPC yang terkesan acuh tak acuh terhadap keluhan warga. Warga telah melakukan pengaduan kepada pemkab Kutim dan PT KPC, namun tidak mendapatkan respon yang memadai.

"Ya, Pak RT dan Pak Dusun sudah melaporkan ke pihak PT KPC dan Pemkab Kutim," terangnya.

Menurutnya, proses belajar mengajar di SD 003 Sangatta Utara sangat terganggu.

"Fasilitas rusak, alat perangkat sekolah, proyektor rusak, lemari, komputer lalu bagaimana memberikan memberikan pendidikan yang baik," ujarnya.

Dalam situasi ini, masyarakat setempat berharap adanya langkah-langkah konkret untuk mencegah terjadinya banjir serupa di masa mendatang. Selain perbaikan sarana pendidikan yang rusak, mereka meminta pemerintah dan PT KPC untuk meningkatkan sistem pengelolaan limbah agar tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Ia menegaskan, kalau ini bencana ini dari limpahan dari limbah KPC ia memastikan Pihak KPC harus bertanggung jawab dalam bencana ini.

"Nah kalau fasilitas sekolah ini mau dibangun, disebabkan oleh apa, apakah murni bencana alam atau karena limbah KPC," imbuhnya.

Media ini mencari klarifikasi terkait permasalahan ini. Pihak KPC melalui bagian humas Silvester belum memberikan klarifikasi. Tanpa memberikan penjelasan yang jelas, pihak humas KPC hanya menyuruh untuk langsung menghubungi Manager External Felly Lung. Namun tidak memberikan nomor kontak yang dapat dihubungi.

"Untuk konfirmasi tentang ini langsung ke Manager External aja mas. Saat ini yang menjadi Acting adalah Pak Felly Lung," jawabannya.

×
Berita Terbaru Update